Saya
mencintai dunia kepenulisan berkat jasa Mamak. Mengapa demikian?
Beliau berujar,
“Dengan membaca dan disusul menulis, kamu bisa mengenal dunia serta segala
isinya.”
Sejak itu, saya mulai menulis dengan sesuka hati hampir tidak memedulikan EYD, karena saat itu saya
belum mengenal kiat tersebut. Sehabis
pulang dari bangku sekolah, saya asyik membaca majalah sastra seperti majalah
Horison yang terjejer di perpustakan mini milik Bapak. Sejatinya, saya tidak
mengerti maksud dari tulisan tersebut. Hanya saja, saya gemar membaca genre
tulisan berupa sastra khususnya puisi.
Namun dikarenakan media dan teknologi yang tidak memadai, mempersulit
saya untuk menambah wawasan perihal menulis. Hingga akhirnya saya menemukan
tentor menulis di bangku SMA dan segala kemudahan muncul ketika bertemu dengan penyair
nasional dan lokal di Taman Budaya Sumatera Utara. Ya, banyak ilmu yang saya ‘curi’
dari mereka. Di masa itu, tulisan saya sudah mulai tersebar di media online dan
sudah mulai menulis blog.
Organisasi dan Komunitas yang Pernah diikuti
Beranjak menuju perkuliahan, saya tergabung dalam beberapa organisasi ekstra dan intra
kampus, yaitu Pers Mahasiswa Kreatif Unimed, HMJ Basastrasia, Ikatan Mahasiswa
Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII), dan Komunitas Pecinta
Sastra Indonesia (KOMPENSASI). Menjadi wartawan kampus, tentu memiliki banyak
kesibukan dan kejutan manis di akhirnya. Misalnya, setelah menyelesaikan liputan
pada acara tertentu di kampus, dengan segera saya harus menulis berita yang
nantinya dimuat di kreatifonline.com dan majalah Kreatif.
Salah satu narasumber
saat itu yaitu, Marzuki Ali selaku Ketua DPR-RI. Suatu kebanggaan tersendiri,
meski hanya bermodal tanda pengenal dan almamater. Organisasi dan Komunitas
lain yang saya ikuti juga banyak berperan membentuk karakter yang positif serta
memiliki manfaat dengan porsinya masing-masing.
Lalu, bagaimana Anda bangkit?
Selama kurang
lebih lima tahun terhitung sejak 2012 memiliki akun blog, saya sempat vakum dan
akhirnya mulai menetas kembali karena bergabung dengan KOPI dan menjadi anggota
baru yang masih ‘bau kencur’. Koalisi Online Pesona Indonesia (KOPI) obat ampuh yang menyadarkan
betapa lalainya saya tidak memanfaatkan blog yang seharusnya sudah terisi dengan berbagai pengetahuan sehingga
nantinya dapat dibaca dari seluruh kalangan usia, ras, agama dan negara. Namun tidak ada kata terlambat, bukan?
Apa itu KOPI?
KOPI, seperti
namanya wadah ini juga memiliki keunikan dan sejarah. KOPI hangat dengan salam 3Snya yaitu senyum, sapa, dan sinergi. Berdiri
sejak 26 November 2015, digagas oleh Ir. Fachrul Muchsen, Aida M.A., Ketua ASITA,
H. Asnawi Bahar, SE. M. Si., Dr. H.M. Iqbal Alamsjah, M.A., selaku kepala Biro
Hukum dan Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata, serta Presiden
Director/CEO El Jhon Indonesia, Jhonie Sugiarto. Adapun hasil deklarasi
disahkannya KOPI memiliki beberapa poin penting, antara lain:
Kami, Jurnalis
dan Blogger di bawah naungan AJOIN (Aliansi Jurnalis Online Indonesia) dan
KABARINDO UTAMA tanpa syarat dan ikatan apapun berkoalisi untuk:
1. Peduli Merah
Putih dengan turut serta berperan aktif menginformasikan dunia pariwisata,
perfilman, budaya, musik, fashion, dan kuliner Indonesia yang berbasis good
news.
2. Mengedepankan
informasi positif Pesona Indonesia untuk dunia.
3. Berupaya jadi
saksi pertama kreatifitas anak negeri dan akan mengapresiasinya dalam bentuk
tulisan persembahan untuk bangsa dan dunia.
Hadirnya KOPI
membuat saya semakin tergugah untuk menulis di blog, dan bonus lainnya yaitu
saya dapat mengikuti berbagai
kegiatan seperti nonton bareng, hingga meet
and greet dengan para pemain film yang dilakukan secara bersama dengan
anggota KOPI Medan yang lain.
Pesan Cinta
"Bagi seluruh
penulis yang bermukim di semesta, menulislah dengan hati tanpa ada beban sama
sekali, serta nikmati setiap proses yang dilalui. Tak lupa, cintai kegemaran
dan bagi lewat tulisan bersama KOPI. Jangan lupa salam 3Snya ya!"